Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

bintang di langit malam

Gambar
  Bintang di Langit Malam Langit malam bertabur bintang, tetapi di hati Arka, hanya ada kesunyian. Ia duduk di beranda panti asuhan, menatap langit sambil menggenggam foto kedua orang tuanya yang sudah pudar warnanya. “Ibu… Ayah… Apa kalian bisa melihatku dari sana?” bisiknya pelan. Arka kehilangan kedua orang tuanya sejak usianya tujuh tahun akibat kecelakaan. Sejak itu, ia tumbuh di panti asuhan, berusaha kuat di tengah rasa kehilangan yang sering menyelimutinya. Namun, malam ini berbeda. Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-15, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada yang benar-benar istimewa. Anak-anak lain sibuk dengan tugas mereka, sementara pengurus panti hanya memberinya ucapan selamat seadanya. Arka tersenyum pahit. Ia tidak marah atau kecewa. Ia hanya merasa hampa. Tiba-tiba, seorang anak kecil, Naila, menarik ujung kaosnya. “Kak Arka, kenapa sendirian?” Arka tersenyum kecil. “Nggak apa-apa, kok.” Naila menggeleng. “Kakak jangan sedih. Lihat, aku punya sesuatu unt...

kutukan di balik cahaya bulan

Gambar
  Kutukan di Balik Cahaya Bulan Di sebuah desa terpencil, ada sebuah legenda yang ditakuti oleh penduduknya. Mereka percaya bahwa di hutan lebat di pinggiran desa, ada makhluk setengah manusia, setengah ular yang berkeliaran di malam hari. Namun, bagi Ayu, legenda itu hanyalah cerita lama yang diceritakan untuk menakuti anak-anak. Ia lebih percaya pada logika daripada mitos. Sampai suatu malam, ketika ia memutuskan untuk mencari kebenaran di balik cerita tersebut. Dengan senter di tangan, Ayu menyusuri jalan setapak menuju hutan. Angin malam berembus dingin, dan suara binatang malam bergema di sekelilingnya. Saat ia semakin masuk ke dalam hutan, suara gemerisik terdengar di semak-semak. Ayu berhenti. Jantungnya berdegup kencang. “Siapa di sana?” serunya. Tiba-tiba, dari balik pohon besar, muncullah seorang pria. Namun, yang membuat Ayu membeku bukanlah wajahnya, melainkan tubuh bagian bawahnya—yang berupa ekor ular besar berwarna hitam berkilauan. Ayu mundur dengan napas tersengal....

pendakian trakhkir

Gambar
  Pendakian Terakhir di Gunung Sagara Malam itu, langit tampak gelap tanpa bintang ketika Rian dan tiga temannya—Dika, Anton, dan Bayu—memulai pendakian mereka di Gunung Sagara. Gunung ini terkenal dengan keindahannya, tetapi juga menyimpan banyak kisah mistis. Konon, ada jalur yang tidak boleh dilalui pendaki karena sering terjadi kejadian aneh. “Ah, itu cuma mitos,” kata Dika dengan santai sambil mengikat sepatunya. “Yang penting kita sampai puncak dan foto-foto.” Setelah mendaki selama beberapa jam, mereka sampai di sebuah persimpangan. Ada jalur resmi yang tampak lebih panjang, dan satu jalur sempit yang lebih pendek tapi sudah ditutup dengan tanda larangan. “Kalau lewat sini lebih cepat,” kata Anton sambil menunjuk jalur terlarang. Bayu, yang sejak awal merasa tak enak, menggeleng. “Kata warga, banyak yang tersesat di sana.” Namun, Dika dan Anton tetap bersikeras. Akhirnya, mereka memutuskan melewati jalur itu. Semakin jauh mereka berjalan, suasana semakin aneh. Udara terasa l...

Ayahku Pahlawanku

Gambar
  Ayahku, Pahlawanku Matahari baru saja muncul di ufuk timur ketika Ayah sudah bersiap-siap dengan seragam kerjanya yang sederhana. Aku, Raka, hanya bisa memandang punggungnya yang mulai membungkuk karena kelelahan. Ayah bekerja sebagai tukang becak di kota, mengayuh sepanjang hari untuk menghidupi kami. “Ayah berangkat dulu, Nak. Jangan lupa belajar,” katanya lembut sambil mengusap kepalaku. Aku mengangguk pelan. Aku tahu betapa kerasnya perjuangan Ayah. Setiap hari ia mengayuh becak, menerjang hujan dan terik matahari. Terkadang, pulang dengan sedikit uang, tetapi tak pernah mengeluh. Suatu hari, sekolah mengadakan acara pertemuan orang tua. Aku sangat ingin Ayah datang, tapi aku ragu. Apakah Ayah mau datang dengan baju kerjanya yang lusuh? Apakah teman-temanku akan menertawakan Ayah? Namun, di hari acara itu, aku terkejut melihat Ayah berdiri di depan kelas dengan senyum lembutnya. Baju kerjanya tetap sederhana, tapi ia tampak bangga berdiri di sana. Beberapa teman menatapnya an...

mimpi yang tercapai

Gambar
  Mimpi di Balik Awan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi pegunungan hijau, hiduplah seorang anak bernama Raka . Sejak kecil, ia gemar menatap langit dan bermimpi bisa terbang di antara awan. Namun, kehidupan tak selalu memihaknya. Ia lahir dari keluarga sederhana, ayahnya seorang petani, dan ibunya penjual kue keliling. Setiap pagi, Raka harus berjalan jauh untuk pergi ke sekolah. Meski begitu, semangat belajarnya tak pernah padam. Ia selalu duduk di barisan depan, mendengarkan guru dengan penuh perhatian. Ketika teman-temannya bermain selepas sekolah, Raka lebih suka membaca buku-buku bekas yang ia temukan di perpustakaan desa. Suatu hari, saat sedang membantu ayahnya di sawah, sebuah pesawat melintas di langit. Mata Raka berbinar. “Aku ingin menjadi pilot!” serunya dalam hati. Namun, impian itu terdengar mustahil bagi banyak orang. “Anak petani mana mungkin jadi pilot?” kata beberapa orang. Namun, Raka tak peduli. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa mimpi besarnya bukanlah s...

Menyambut Bulan Ramadan

Gambar
    Ramadan Bulan Penuh Berkah dan Makna Ramadan, Bulan yang Dinanti Ramadan selalu menjadi bulan yang paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bukan hanya karena ibadah puasa yang dijalankan, tetapi juga karena makna spiritual dan kebersamaan yang terasa begitu kuat. Bulan ini adalah kesempatan bagi setiap orang untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah. Keistimewaan Ramadan Bulan Ramadan memiliki banyak keistimewaan. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar . Selain itu, pahala ibadah di bulan ini dilipatgandakan, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Tradisi yang Menyertai Ramadan Setiap daerah memiliki tradisi unik dalam menyambut Ramadan. Di Indonesia, tradisi seperti ngabuburit (menunggu waktu berbuka puasa), buka bersama, dan membangunkan sahur dengan tabuhan bedug masih lestari. Selain itu, Ramadan j...

Asal Usul Kota Tasikmalaya

Gambar
  Asal Usul Kota Tasikmalaya Pada zaman dahulu, di tanah yang kini dikenal sebagai Tasikmalaya, terdapat sebuah kerajaan kecil yang damai bernama Kerajaan Galunggung . Kerajaan ini dikelilingi oleh hutan lebat, sungai yang jernih, dan danau-danau kecil yang indah. Raja yang memerintah saat itu adalah Prabu Linggawastu , seorang pemimpin yang bijaksana dan sangat peduli terhadap rakyatnya. Ia memiliki seorang putri bernama Dewi Mayang , yang terkenal akan kecantikannya serta kebijaksanaannya dalam mengelola sumber daya alam kerajaan. Suatu hari, desa-desa di sekitar kerajaan mengalami kekeringan panjang. Sungai-sungai mulai mengering, ladang pertanian gagal panen, dan rakyat mulai kelaparan. Prabu Linggawastu yang khawatir, memanggil para penasihatnya untuk mencari cara agar air bisa kembali mengaliri tanah mereka. Seorang pertapa tua yang bijak kemudian datang ke istana dan berkata, "Di puncak Gunung Galunggung, terdapat sebuah sumber mata air suci. Namun, untuk membukanya, diperl...

sang pemimpin berhati emas

Gambar
    Sang Pemimpin Berhati Emas Di sebuah kerajaan kecil bernama Arunika, hiduplah seorang raja muda bernama Raja Dirga. Sejak kecil, ia dididik untuk menjadi pemimpin yang bijaksana. Ayahnya, Raja sebelumnya, selalu berpesan, "Seorang pemimpin bukanlah mereka yang paling berkuasa, tapi mereka yang paling melayani." Ketika akhirnya ia naik takhta, Raja Dirga membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin yang berhati emas. Ia tidak tinggal diam di istana megah, melainkan sering turun ke desa-desa untuk melihat langsung kehidupan rakyatnya. Ia mendengar keluhan mereka, memahami kebutuhan mereka, dan mencari cara untuk membantu. Suatu hari, seorang petani tua datang menghadapnya. Dengan wajah lesu, ia berkata, “Paduka, panen tahun ini gagal. Banyak dari kami yang kelaparan.” Tanpa ragu, Raja Dirga segera mengeluarkan perintah. Lumbung kerajaan dibuka untuk rakyat yang membutuhkan. Ia juga mengumpulkan para penasihatnya untuk mencari solusi jangka panjang. Setelah berdiskusi, mereka m...

Langkah Tak Kenal Lelah

Gambar
  Langkah Tak Kenal Lelah Di sebuah desa kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang pemuda bernama Bima. Sejak kecil, ia sudah terbiasa bekerja keras. Ayahnya telah tiada, dan ibunya hanya seorang penjual sayur di pasar. Sebagai anak sulung, Bima merasa bertanggung jawab untuk membantu keluarganya. Setiap pagi sebelum matahari terbit, Bima mengayuh sepeda tuanya menuju pasar. Ia membantu ibunya berjualan sebelum berangkat bekerja di pabrik kayu. Upahnya memang tak seberapa, tapi ia tak pernah mengeluh. Setelah pulang dari pabrik, ia masih menyempatkan diri membantu tetangganya membangun rumah atau bekerja serabutan demi tambahan penghasilan. Di tengah kesibukan dan kelelahan, Bima punya impian besar: ia ingin membuka usaha sendiri. Selama bertahun-tahun, ia menyisihkan sedikit demi sedikit uang dari hasil kerjanya. Ia belajar tentang bisnis dari buku bekas yang ia beli di kios loak dan bertanya kepada orang-orang yang lebih berpengalaman. Suatu hari, kesempatan itu datang. Pabrik te...

kabur Aja Dulu

Gambar
  Malam itu, langit mendung. Rintik hujan membasahi aspal jalanan kota. Raka duduk di kamarnya, menatap tiket kereta yang baru saja ia beli. Ia bimbang. Pergi atau tetap di sini? "Kalau nggak sekarang, kapan lagi?" gumamnya. Ia lelah. Bukan lelah secara fisik, tapi pikirannya terasa penuh. Tuntutan keluarga, pekerjaan yang membosankan, dan perasaan terjebak dalam rutinitas yang tak ia inginkan. Di ponselnya, ada satu pesan dari sahabatnya, Nara. "Kapan terakhir kali kamu benar-benar merasa bebas, Ka?" Pertanyaan itu menamparnya. Kapan, ya? Ia tidak ingat. Hidupnya seperti diatur oleh ekspektasi orang lain. Tiba-tiba, hatinya mantap. Raka meraih ranselnya, memasukkan beberapa pakaian, dompet, dan ponsel. Tak lupa tiket kereta yang akan membawanya pergi dari kota ini, setidaknya untuk sementara. Di peron stasiun, ia berdiri sendirian. Kereta datang, dan pintunya terbuka. Ini saatnya. Ia melangkah masuk. Sambil duduk di dekat jendela, Raka menarik napas panjang. Untuk ...