sang pemimpin berhati emas

 



 


Sang Pemimpin Berhati Emas

Di sebuah kerajaan kecil bernama Arunika, hiduplah seorang raja muda bernama Raja Dirga. Sejak kecil, ia dididik untuk menjadi pemimpin yang bijaksana. Ayahnya, Raja sebelumnya, selalu berpesan, "Seorang pemimpin bukanlah mereka yang paling berkuasa, tapi mereka yang paling melayani."

Ketika akhirnya ia naik takhta, Raja Dirga membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin yang berhati emas. Ia tidak tinggal diam di istana megah, melainkan sering turun ke desa-desa untuk melihat langsung kehidupan rakyatnya. Ia mendengar keluhan mereka, memahami kebutuhan mereka, dan mencari cara untuk membantu.

Suatu hari, seorang petani tua datang menghadapnya. Dengan wajah lesu, ia berkata, “Paduka, panen tahun ini gagal. Banyak dari kami yang kelaparan.”

Tanpa ragu, Raja Dirga segera mengeluarkan perintah. Lumbung kerajaan dibuka untuk rakyat yang membutuhkan. Ia juga mengumpulkan para penasihatnya untuk mencari solusi jangka panjang. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk mengajari para petani teknik bercocok tanam yang lebih baik dan mendirikan bendungan agar sawah tidak kekeringan.

Tindakannya membuat rakyat semakin mencintainya. Namun, tidak semua orang senang dengan kebijakannya. Para bangsawan yang biasa hidup bermewah-mewah mulai merasa terganggu. Mereka iri melihat sang raja lebih peduli pada rakyat kecil daripada pada mereka.

Suatu malam, seorang penasihat yang masih setia datang dengan wajah cemas. “Paduka, ada rencana jahat dari para bangsawan untuk menggulingkanmu. Mereka tak suka dengan kebijakanmu yang membela rakyat.”

Raja Dirga tersenyum tenang. “Biarkan mereka berbuat sesuka hati. Aku tidak akan membiarkan ketakutan menghalangiku untuk melakukan yang benar.”

Ketika para bangsawan mencoba menggulingkannya, rakyat Arunika justru bangkit membela rajanya. Mereka yang dulu dibantu oleh Raja Dirga kini berdiri di garda terdepan untuk melindunginya. Melihat kesetiaan rakyat, para bangsawan pun sadar bahwa mereka tak bisa melawan pemimpin yang begitu dicintai.

Sejak saat itu, Raja Dirga semakin disegani. Ia tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi juga sahabat bagi rakyatnya. Arunika berkembang pesat, dan rakyat hidup dalam kesejahteraan.

Dan di setiap penjuru negeri, orang-orang terus mengenang kisahnya—tentang seorang pemimpin yang baik hati, yang mengutamakan rakyatnya lebih dari dirinya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kabur Aja Dulu

bintang di langit malam

Asal Usul Kota Tasikmalaya